About

Saturday, October 25, 2014

thumbnail

Cara Setting Komputer Agar Tidak Lemot





Cara Setting Komputer Agar Tidak Lemot . Menginstall program di komputer bukan sesuatu yang sulit, hampir setiap orang yang sudah lama menggunakan komputer ini adalah pekerjaan yang biasa. Permasalahannya dengan keterbatasan spect komputer yang rendah semisal Pentium III atau IV pasti akan mengalami kendala akan lamanya proses loading.
Lemotnya computer dapat disebabkan oleh banyak hal. Bisa karena computer terinfeksi virus, banyaknya program yang terpasang tanpa memperhatikan spect computer itu sendiri, atau bisa juga computer tidak kuat dengan program anti virus yang terpasang.
Nah dengan mensetting bagian-bagian yang akan saya jelaskan ini bisa dihasilkan computer yang tidak kalah cepat dengan computer Pentium IV.
Penambahan memori RAM memang sebuah solusi untuk mengatasi computer yang lambat namun masih saja ada beberapa proses yang dianggap lama. Dengan trick ini mudah-mudahan bisa mengatasi masalah itu tanpa menambah RAM. Beberapa ruang yang akan kita setting adalah sebagai berikut :
System Properties
System Configuration
Registry
1. System Properties
Adalah ruang berisi informasi tentang nama dan organisasi pemilik. Anda bisa membukanya dengan klik kanan pada icon My Computer dan pilih Properties. Atau bisa juga dengan menekan tombol Start + Pause Break.
Ikuti langkah-langkah sebagai berikut :
Klik kanan pada icon MyComputer dan pilih Properties
Klik menu System Restore , pastikan anda mengklik Turn Off System Restore On All Drives.
Ini akan sangat berguna untuk menghalau salah satu cara perkembangbiakan virus.
Kemudian klikAdvanced.
Terdapat 3 menu setting di bawahnya.
Klik Setting pertama, dan pastikan anda memilih Adjust For Best Performance.
Lanjutkan dengan mengklik Apply.
Tunggu beberapa saat, dan tampilan windows akan berubah menjadi klasik.
Tampilan tersebut dapat kita rubah sesuai keinginan kita nanti.
Selanjutnya klik Advanced , dan klik Change untuk merubah Virtual Memory. (Virtual memory adalah Space yang dijadikan memory bayangan untuk membantu kinerja memory asli yang biasa kita sebut RAM . Virtual memory ini akan meminta ruangan dari harddisk.
Pada sub menu Custome Size, terdapat kolom Initial Size. Isikan kolom dengan angka
minimal 2 kali jumlah RAM yang anda pasang.
Misalnya anda memasang RAM 128 MB, maka isi kolom tersebut dengan jumlah minimal 256. Dan pada kolom berikutnya isi dengan 2 x kolom pertama. Jangan lupa klik Set . Klik OK dan OK lagi sehingga kembali ke System Properties awal.
* Sekarang, klik menu Setting yang ketiga, anda akan melihat dua kolom yang berisi angka 30. Rubah angka tersebut menjadi 3 . Kemudian buang tanda Ceklis (v) pada Automatically Restart .
* Klik OK setelah selesai.
* Tutup System Properties dengan mengklik OK
Dari hasil otak-atik tadi, tampilan windows terasa amat membosankan.
Semuanya serba Classic, seolah-olah bukan Windows XP.
Jangan khawatir, itu hanya sekedar tampilan yang bisa kita rubah setiap saat. Caranya :
Klik kanan di ruang kosong pada area Desktop dan pilih Properties sehingga muncul kotak dialog Display Properties.
Klik menu Themes , kemudian pada kolom Themes di bawahnya, klik tanda panah (Pop up) dan pilih Windows XP. Jika sebelumnya sudah terpilih Windows XP, maka pilih dulu Themes lain, kemudian klik panah lagi dan pilih Windows XP. Ini dilakukan untuk memancing tampilan Windows XP yang sesungguhnya.
Klik Apply dan lihat hasilnya.
Selanjutnya klik menu Desktop, perhatikan di bagian bawah. Di sana terdapat sub menu Customize Desktop, klik menu tersebut.
Pada tampilan kotak dialog berikutnya, pastikan anda membuang tanda Ceklis (v) pada Run Desktop Cleanup Every 60 Days. Ini dilakukan untuk menghindari penghapusan otomatis Windows terhadap icon-icon yang sudah dianggap tidak penting, padahal menurut kita masih sangat penting.
Klik OK dan OK lagi untuk menutup Display Properties
2. System Configuration
Ruang berikutnya yang akan kita bedah adalah System Configuration .
Perhatikan langkah berikut :
Klik Start pilih Run dan ketik msconfig kemudian Ok atau langsung tekan Enter.
Di deretan menu bagian atas, di ujung kanan terdapat menu Startup . Klik menu tersebut.
Lihat ke bagian bawah, terdapat sederetan nama dengan masing-masing mempunyai tanda ceklis (v). Nama-nama tersebut adalah indikasi program yang akan selalu berjalan ketika Windows baru pertama kali tampil. Dan jika kita membiarkan tanda ceklisnya, maka Windows akan sedikit lambat ketika pertama kali proses loading. Buang tanda ceklis pada nama program yang dianggap tidak perlu untuk ditampilkan pada waktu START UP. Kemudian klik Apply
Klik OK untuk menutup System Configuration dan klik Restart.
Ambil ROKOK lalu nyalakan sambil menunggu komputer anda restart. Hehehe …!
Setelah komputer Restart dan kembali ke ruangan Desktop, anda dikagetkan dengan munculnya kotak dialog yang tentu saja berbahasa Inggris. Langsung saja klik kotak kecil untuk memberi ceklis pada Don’t Show This Massage kemudian klik OK. Maka kotak tadi tidak akan muncul lagi ketika Windows baru Restart.
3. Registry
Registry adalah ruang Administrator Windows. Keluar masuknya program yang terinstall akan selalu melapor terlebih dahulu ke Registry.
Berikut ini adalah directory yang terdapat di Registry yang akan kita setting :
1. HKEY_CLASSES_ROOT
2. HKEY_CURRENT_USER
3. HKEY_LOCAL_MACHINE
4. HKEY_USERS
5. HKEY_CURRENT_CONFIG
Yang akan kita sentuh adalah bagian a dan b. Ikuti langkah berikut :
Klik Start pilih Run dan ketik regedit, klik OK atau langsung tekan Enter.
Klik tanda plus (+) pada HKEY_CURRENT_USER
Klik tanda plus (+) pada Control Panel
Klik tanda plus (+) pada Desktop (Lihat jendela sebelah kanan pada posisi Desktop. Terdapat sederetan String yang cukup memusingkan dan tentu saja berbahasa Inggris. Cari dan temukan MenuShowDelay. Jika sudah ketemu, klik dua kali dan rubah nilainya dari 400 menjadi 0, kemudian klik OK).
Sekarang kembali ke jendela sebelah kiri.
Di bawah directory Desktop terdapat sub directory Windows Metrics. Klik sub directory tersebut dan perhatikan jendela sebelah kanan.
Cari dan temukan MinAnimate, klik dua kali pada value tersebut dan rubah nilainya
menjadi 1, klik OK.
Sekarang tutup Registry dengan tombol Alt + F4 atau dengan mengklik tanda silang (X) di bagian atas kanan jendela. Restart Komputer anda dan lihat hasilnya.
Selamat mencoba…jangan lupa persiapkan rokoknya….!
10:47 PM    No comments

Sebelum Mengatur Yang Lain, Pertama2 Dalam Menghidupkan Komputer Kita Mengatur Bios Dulu, Disini Saya Akan Menjelaskan Cara Setting Bios Standard.
1. Standart CMOS Setup
Menu untuk mengatur konfigurasi standar setup BIOS, seperti mengatur tanggal, jam, harddisk, floppy disk, dan sebagainya.

•Date :
Diisi dengan tanggal, bulan, tahun, saat kita menseting bios.Tekanlah tombol Page Up atau Page Down untuk setiap kali melakukan perubahan setting.
•Time
Diisi dengan waktu (jam, menit dan detik)..
•Harddisk
Berisi spesifikasi Type, Size, Cyls, Head, Landz, dan Sector harddisk. Dan bias juga mengkonfigurasi Mode harddisk sesuai dengan spesifikasi harddisk.
•Drive A, Drive B
Berisi tipe floppy disk drive yang terpasang pada komputer. Settinglah floppy disk drive pada field ini sesuai tipe yang digunakan. Atau, pilihlah “None” jika floppy disk drive tidak dipasang.
•Video
Berisi tipe kartu grafis yang digunakan komputer. Pilihan yang diberikan biasanya “EGA/VGA. Pilihan lain yaitu : CGAA40, CGA80 atau MONO. Pilihlah salah satu type sesuai jenis kartu grafis yang digunakan.
•Halt On
Berisikan perintah yang dilakukan komputer termasuk menentukan waktu komputer berhenti bekerja (halt). Pilihlah “All Errors” sehingga komputer akan berhenti bekerja (halt) ketika terjadi kesalahan pada sistem.
2. BIOS Features Setup
Menu untuk mengatur konfigurasi fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh BIOS, seperti : mencegah virus, menentukan awal booting, mempercepat booting, dan sebagainya.
•Virus Warning
Berfungsi mendeteksi dan mencegah penyebaran virus. (pilih “disabled”)
•CPU Internal Cache
Berfungsi mengaktifkan dan menonaktifkan (enable/disable) CPU Internal Cache (cache-memory level 1) yang ada pada prosesor sebagai penampung data sementara akan diolah oleh prosesor. (pilih “enabled”)
•External Cache
Berfungsi meningkatkan performa sistem. (pilih “enabled”). Dengan pilihan tersebut sistem akan menggunakan cache memory lain yang ada pada sistem untuk menampung sementara data yang akan diproses oleh prosesor.
•Quick Power On Self Test
Berfungsi memeriksa komponen-komponen komputer pada saat melakukan cold boot. Apabila memilih “disabled”, komputer akan melakukan proses lebih lama, seperti memeriksa memori hingga tiga kali. Pilih “enabled”, agar komputer melakukan proses lebih singkat dan cepat
•Boot Sequence
Berfungsi menentukan urutan proses booting. Pilihlah “C Only”. agar komputer melakukan booting hanya dari harddisk. Jika urutan booting dimulai dari floppy disk drive, ubahlah menjadi “A
•Swap Floppy Drive
Berfungsi menukar posisi drive A dan drive B. Jika memilih “enabled”, drive A akan menjadi drive B, demikian sebaliknya. Apabila komputer hanya memiliki drive A, pilihlah “disabled” sebagai pilihan yang lebih aman.
•Boot Up Floppy Seek
Berfungsi mengetahui jenis track yang digunakan oleh disk drive. Pilih “disabled” untuk mempercepat booting.
•Boot Up Numlock Status
Berfungsi mengaktifkan tombol numlock pada saat komputer boot. Pilih, “on” agar BIOS mengaktifkan fungsi numlock extended At-keyboard pada saat booting. Anda juga dapat memilih “off”.
•Boot Up System Speed
Berfungsi menentukan keadaan komputer pada saat boot up. Pilihlah “high”, agar komputer melakukan proses lebih cepat.
•Security Option
Berfungsi menentukan kapan password akan diaktifkan. Jika memilih “setup”, komputer akan meminta password pada saat BIOS-setup dijalankan. Dan jika memilih “System”, komputer akan meminta password pada setiap kali komputer melakukan booting. Konfigurasilah security option sesuai kebutuhan Anda.
•OS Selector for Dram > 64 MB
Berfungsi menentukan konfigurasi kapasitas memori yang digunakan. Jika menggunakan memori lebih dari 64 MB, pilihlah “OS2″. Jika menggunakan memori lebih kecil dari 64 MB, pilihlah “Non-OS2″.
3. Chipset Feature Setup
Menu untuk mengatur konfigurasi fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh chipset, misalnya timing memori. Fasilitas ini berpengaruh pada kinerja komputer secara keseluruhan.
4. Power Management Setup
Menu untuk mengatur kinerja perangkat-perangkat sehingga memungkinkan untuk menghemat energi komputer.
•HDD Power Down
Berfungsi mengatur kinerja harddisk. Pilihlah “Enabled” agar harddisk akan dimatikan secara otomatis dalam selang waktu tertentu. Atau pilihlah “Disabled” agar harddisk terus aktif (tidak dimatikan) baik pada saat melakukan atau tidak melakukan suatu aktivitas pekerjaan.
•VGA Active Monitor
Berfungsi mengatur kinerja harddisk. Pilihlah “Enabled” agar monitor akan dimatikan secara otomatis jika dalam selang waktu tertentu. Atau pilihlah “Disabled” agar monitor terus aktif (tidak dimatikan) baik pada saat melakukan atau tidak melakukan suatu aktivitas pekerjaan.
5. PNP/PCI Configuration
Menu untuk konfigurasi perangkat-perangkat dan PCI, seperti alokasi IRQ.
6. Integrated Pheriperals
Menu untuk mengkonfigurasikan fasilitas-fasliitas yang berhubungan dengan perangkat terhubung dengan motherboard seperti harddisk controller, floppy disk controller, serial dan parallel port meliputi konfigurasi port dan IRQ. Non aktifkan yang tidak dibutuhkan untuk membebaskan IRQ.
7. Load Setup Defaults
Menu untuk meningkatkan kinerja komputer secara instant. Apabila komputer berjalan stabil dengan setting ini, Anda dapat melakukan konfigurasi setting tambahan.
8. Supervisor Password
Menu untuk membuat password supervisor, password ini berlaku untuk proses booting dan proses konfigurasi setup BIOS. Dengan kata lain, setiap orang tidak dapat mengaktifkan sistem operasi memasuki dan melakukan perubahan setup jika tidak dapat melewati password yang ini. melindunginya. Buatlah password supervisor atau abaikan jika dirasa tidak perlu.
9. User Password
Menu untuk membuat password user, password ini hanya berlaku untuk proses booting saja dan tidak bisa digunakan untuk mengubah konfigurasi setup BIOS. Dengan kata lain, sistem operasi tidak akan diaktifkan selama pengguna tidak melewati password akan tetapi dapat melakukan perubahan konfigurasi setup. Buatlah password user atau abaikan jika dirasa tidak perlu.
10. IDE HDD Auto Detiction
Menu untuk mendeteksi parameter-parameter harddisk yang dikenali komputer, seperti Type, Size, Cyls, Sector, Mode, dan sebagainya. Gunakanlah setting “Yes” untuk port yang aktif, dan settinglah “No” untuk port yang tidak digunakan.
11. HDD Low Level Format
Menu untuk melakukan proses format harddisk. Tidak semua komputer memiliki BIOS dengan fasilitas ini.
12. Save & Exit Setup
Menu untuk menyimpan berbagai kemungkinan perubahan konfigurasi setup dan keluar dari setup BIOS.
13. Exit Without Saving
Menu untuk mengabaikan berbagai kemungkinan perubahan konfigurasi setup dan keluar dari setup BIOS.







Jika artikel ini membantu mohon Donasi nya dengan like. Salam Sejah Terah Selalu

Subscribe by Email

Follow Updates Articles from This Blog via Email

2 Comments

avatar
This comment has been removed by the author.
avatar

Cara Setting Komputer Agar Tidak Lemot >>>>> Download Now

>>>>> Download Full

Cara Setting Komputer Agar Tidak Lemot >>>>> Download LINK

>>>>> Download Now

Cara Setting Komputer Agar Tidak Lemot >>>>> Download Full

>>>>> Download LINK lH

Reply Delete

About

Search This Blog

Powered by Blogger.

Pages

Pages

LIST ID

  Putar Disini ID Vidio : get63up6qoo2

#

Friend